Archive for Featured Articles

Small Business (4): Kejutan! Anda Telah Diupgrade!

upgrade(judul asli: Surprise! You’ve Been Upgraded!)

Katakanlah anda telah bekerja mati-matian untuk memperbaharui produk atau jasa anda. Karena anda tahu segalanya tentang pembaharuan ini, kenapa diperlukan dan seberapa besar nilai yang ditawarkan, tetapi anda lupa bahwa mungkin konsep anda asing bagi pelanggan anda. Artikel dari Sevice Untitled memberikan petunjuk bagaimana membuat pelanggan anda mengerti tentang pembaharuan yang anda tawarkan:

  • Gunakan berbagai macam saluran komunikasi yang ada untuk melakukan pemberitahuan. Kebanyakan pelanggan anda tidak secara aktif mengecek berita terbaru di situs web anda, tetapi secara rutin mengecek email dan SMS mereka. “Kuncinya adalah menjadi kreatif dan mengerti bagaimana sebaiknya pelanggan anda dihubungi,” kata Service Untitled.
  • Garisbawahi perubahan yang akan terjadi-dan kenapa itu bisa terjadi. Jangan mengharapkan pembelian akan meningkat apabila anda tidak menjelaskan bagaimana sebuah pembaharuan dapat membantu pelanggan. Ungkapkan secara eskplisit tentang apa yang akan mereka peroleh dari pembaharuan tersebut, niscaya anda akan mendapatkan respon yang lebih baik lagi.
  • Realistis terhadap garis waktu. Beritahu pelanggan dengan jujur kapan produk atau jasa lama anda ditarik dari peredaran atau tidak tersedia untuk beberapa saat-misalnya saat implementasi konsep baru-dan seberapa sering kejadian seperti ini akan terulang kembali.
  • Antisipasi pertanyaan. “Komunikasi biasanya selalu berujung pada pertanyaan,” kata Service Untitled. Siapkan jawaban-jawaban yang tepat, jelas, dan dengan sikap yang ramah serta membantu.

The Po!nt: Menuntun pelanggan anda terhadap sebuah proses pembaharuan membutuhkan usaha, akan tetapi usaha di depan lebih baik daripada harus menghadapi kebingungan dan kebuntuan di kemudian hari.

Leave a comment »

Small Business (3): Waktu Untuk Mengaudit Ambisi Anda

audit(judul asli: Time to Audit Your Ambition)

“Ketika melakukan ritual perencanaan tahunan anda, apakah anda mempelajari dan menganalisis situasi anda di pasar kemudian langsung menetapkan tujuan anda?” tanya Dan Herman di dalam artikelnya di MarketingProfs. “Praktek yang umum-tetapi sebuah kesalahan besar!” Menurut Herman, praktek yang sebenarnya tidak optimal ini menempatkan batasan buatan pada ambisi anda. “Sekarang ini” katanya, “kesuksesan dari kebanyakan bisnis merupakan hasil identifikasi awal dari peluang pasar dan mengambil langkah kreatif dan cepat dalam mengambil peluang itu, kemudian memaksimalkan keuntungan.” Metodologi Herman, yang disebut  dengan Opportunity Scan (atau O-Scan) menyebutkan dua tahap:

  • Sekarang apa? Tahap pertama mencakup riset dan analisis situasi pasar saat ini.
  • Apa yang mungkin? Eksplorasi secara sistematis terhadap peluang.

Menjawab ketiga pertanyaan di bawah ini akan memimpin anda keluar dari realitas anda sekarang menuju apa yang bisa anda capai di kemudian hari:

  • Apa yang seharusnya tidak terjadi? Tempatkan apa saja di kategori ini mulai dari sumber daya yang tidak terpakai sampai  frustasi pelanggan.
  • Apa yang dapat dan seharusnya dirubah? Dengan kata lain, tanya Herman, “Apa saja peraturan-peraturan tidak tertulis yang sudah ketinggalan jaman dan  tidak masuk akal lagi tetapi masih digunakan oleh pemain-pemain pasar?
  • Apa yang bisa terjadi? Tentukan bagaimana perusahaan anda bisa maju dengan mengandalkan barang atau jasa yang sulit dikembangkan oleh pesaing.

The Po!nt: “Dengan perkembangan pasar yang tidak stabil dan kompetitif seperti sekarang ini,” kata Herman, “perusahaan harus mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi, menciptakan, dan berekasi cepat terhadap peluang pasar.”

Leave a comment »

Small Business (2): Diskon Dapat Menjadi Bumerang

sale(judul asli: Price Reductions Can Backfire)

Kebanyakan promosi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan angka penjualan jangka pendek. Ini mengakibatkan banyak sekali pemasar dan pemilik usaha menurunkan harga jual (biasanya dengan cara memberikan diskon). Akan tetapi, seperti apa yang dijelaskan oleh Michael Goodman, seorang pakar pemasaran, menurunkan harga jual tidak selalu menjadi alternatif terbaik atau paling efektif dalam mencapai tujuan tersebut. Kedengarannya seperti tidak masuk akal, apakah dengan menurunkan harga tidak bisa meningkatkan angka penjualan? Jawabannya, belum tentu. Menurut Goodman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menurunkan harga jual:

  • Marjin. Jumlah keuntungan yang anda dapatkan dari produk atau jasa berpengaruh besar terhadap jumlah diskon yang dapat anda tawarkan. “Anda harus menyadari apa yang menjadi konsekuensi dari diskon tersebut,” jelas Goodman.
  • Jumlah penjualan di masa mendatang. Apakah promosi yang anda lakukan akan menjamin penjualan di masa mendatang? Apabila pelanggan anda menimbun produk anda selama masa promosi, mungkin bulan berikutnya mereka tidak lagi membeli produk anda. Hal ini secara negatif akan mempengaruhi penjualan anda di masa mendatang.
  • Imej kemahalan. Diskon yang berlebihan dan terlalu sering diluncurkan membuat pelanggan berkeyakinan bahwa harga jual anda selama ini terlalu tinggi.
  • Efek jangka panjang. Harga yang terlalu sering diturunkan juga mempengaruhi ekspektasi pembeli. Apabila pelanggan tahu bahwa toh produk-produk anda akan didiskon di kemudian hari, mengapa mereka harus membelinya saat ini?

The Po!nt: Sebelum memutuskan untuk meningkatkan penjualan jangka pendek dengan cara menawarkan diskon, pikirkan efek jangka panjangnya. Pikirkan potensi penjualan jangka panjang dan imej dari produk anda.

Leave a comment »

Small Business (1): Permainan Nama

success(judul asli: The Name Game)

Seringkali di dalam forum tanya jawab, para pemilik usaha mempertanyakan sebuah pertanyaan yang sebenarnya cukup sepele: Bagaimana sebaiknya saya menamai perusahaan atau produk saya? Sebenarnya, kebanyakan sudah punya ide di dalam benak mereka, hanya saja mereka butuh umpan balik. Tetapi tidak sedikit dari mereka yang sama sekali tidak tahu nama apa yang sebaiknya digunakan. Apapun situasi anda, Scott Trimble memberikan beberapa poin yang mungkin dapat membantu:

  • Cari nama yang gampang diingat tetapi mudah untuk dieja dan diucapkan.
  • Hindari nama yang terlalu spesifik (mis. Warnet Edi 256KBps) yang membatasi kemampuan usaha anda di masa mendatang.
  • Pilih nama yang tidak mengandung konotasi negatif, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam bahasa lain yang umum digunakan.
  • Periksa apakah nama yang akan anda gunakan tersebut sudah dipatenkan oleh orang lain.

Tanyakan pada diri anda beberapa pertanyaan berikut:

  • Apa yang dilakukan oleh produk saya?
  • Bagaimana produk saya bermanfaat bagi konsumen?
  • Apa ‘resep’ yang terdapat pada produk atau jasa yang saya tawarkan?
  • Apa yang menyebabkan produk saya beda dari yang lain?

Ada beberapa jalan yang dapat membantu anda dalam masa ‘pencarian’ ini:

  • Gunakan sinonim-sinonim.
  • Gunakan permainan kata-kata.
  • Pinjam istilah yang sering digunakan di dalam industri tersebut.

The Po!nt: “Banyak sekali usaha dan produk yang sukses tetapi tidak menggunakan penamman yang baik,” ujar Trimble. “Jadi, carilah nama yang sesuai, misalnya dari pendapat teman anda, kemudian tambahkan bumbu. Dan, seperti halnya dengan yang lain, semakin anda pusing memikirkan sebuah kesempurnaan, semakin kecil kemungkinan anda mendapatkan nama yang sesusai dengan apa yang anda tawarkan.

Leave a comment »

Get to the Po!nt: Small Business

Kategori baru ini berisikan kumpulan artikel yang saya terima setiap harinya dari newsletter Marketing Profs. “Get to the Po!nt: Small Business” berisikan tips-tips marketing singkat yang ditujukan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut saya, artikel-artikel ini sangat sederhana, menarik untuk dibaca, dan perlu untuk didistribusikan.

Sengaja kumpulan artikel ini saya terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan kalimat sederhana agar dapat dibaca oleh semua kalangan masyarakat. Semoga kumpulan artikel ini dapat menjadi sumber inspirasi dan bermanfaat bagi pengembangan UMKM di tanah air dalam menghadapi paradigma new wave marketing.

Leave a comment »